photo logo_zpsbce7a5db.jpg

Selamat Berkunjung

BPPK KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG

Selamat Berkunjung

BPPK KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG

Selamat Berkunjung

BPPK KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG

Selamat Berkunjung

BPPK KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG

Selamat Berkunjung

BPPK KECAMATAN SECANG KABUPATEN MAGELANG.

Tampilkan postingan dengan label LITBANG. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label LITBANG. Tampilkan semua postingan

24.3.19

LITBANG


Description: Photo 2053.jpg


                                                  Percepatan Tanam
          
 PEMBUATAN TRICODERMA
 
  Penurunan kesuburan lahan sawah yang dirasakan petani membawa dampak nyata penurunan tingkat produksi pada tanaman padi , hal ini disebabkan sudah sejak sekian lama pemberian pupuk kimia pabrikan yang akhirnya merusak tanah, dan telah lama pula meningggalkan kearifan lokal seperti membawa pupuk / bahan organik ke masing-masing lahannya. Penyakit yang menyerang tanaman muncul dsebabkan tanah yang sudah lama terkontaminasi penyakit cendawan ,virus tular tanah dll.
                           Salah satu upaya untuk memperbaiki tular tanah dengan aplikasi penggunaan trichoderma untuk pencegahan dan menambah tingkat kesuburan memperbaiki kondisi tanah yang tidak sehat , memperkuat daya serap tanah mengikat air dengan penambahan bahan organik yang telah dilengkapi  Trichoderma sebagai biang pembuatan pupuk kompos.
                 Petani diajak agar bisa membuat sendiri Trichoderma cendawan yang membantu petani,untuk dapat digunakan sebagai starter dalam pembuatan pupuk kompos komplit. memulai petani dengan biasa dapat memanfaatkan potensi yang ada mudah dan murah.
     Cara membuat Trichoderma Sederhana untuk petani , Siapkan Alat dan bahan yang perlu disiapkan diantaranya : Bahan Jagung giling/cacah ¼ kg, bibit cendawan Trichoderma 1 botol,plastik tahan panas ukuran ½ kg, soblok, kompor, baki, lampu minyak/spirtus,jarum/kawat.Langkah yang dilakukan, siapkan jagung giling  kemudian di cuci,Lalu kukus jagung ke dalam soblok yang telah mendidih selama 10 -15 menit sambil sesekali diaduk sampai setengah matang dan pulen,angkat kemudian masukan ke plastik sebanyak 1/5 nya plastik, stelrilisaikan lagi dengan dikukus kembali selama 15 – 30 menit, angkat dinginkan di baki. Kondisikan tempat perbanyakan Trichoderma prinsip bersih dan steril, penanaman dilakukan diatas lampu minyak/spirtus diatas baranya.ambil sedikit dengan gunakan jarum /kawat  tempel tanam bibit trichoderma pada media jagung di campur merata.Bungkus secara mengerucut dengan disematka menggunakan selotip. Simpan pada suhu ruangan usahakan tidak terkena  sinar matahari langsung.Indikator keberhasilan ditandai munculnya jamur warna hijau kurang lebih dalam waktu seminggu dan siap digunakan sebagai Starter atau aplikasi langsung di kocorkan pada tanaman. Demikian langkah singkat pembuatan Trichoderma , semoga  bermanfaat & selamat mencoba.

Supartinah , Penyuluh Bpp Kecamatan Secang 


Tanpa Olah Tanah Tanaman Jagung Tumbuh dengan Baik

Upaya peningkatan produksi jagung saat ini dengan cara peningkatan mutu intensifikasinya dalam pemeliharaanya, namun dengan peningkatan produksi belum tentu juga meningkatkan pendapatan petani dan keluarganya.
Dengan penrapan teknologi dan inovasi dari petani sendiri khususnya di kelompok tani Sumber Makmur Desa Karangkajen Kecamatan Secang, petani telah melaksanakan budidaya jagung yang menghemat biaya terutama dalam pengolahan tanahnya sekitar 1 juta – 1,5 juta yang dirasakan oleh petani , mengenai produktivitasnya hampir sama dengan yang di olah tanah dahulu, disamping itu sistim Tampa Olah Tanah memberikan keuntungan bahwa Tanam bisa lebih awal, meringankan biaya olah tanah dan dapat menghemat kebutuhan air sehingga sistim TOT selalu diterapkan oleh petani dengan awal pelaksanaan pembuatan parit pinggir dan memotong lahan untuk membuang air, namun dalam perawatan tanaman saat penyiangan dilaksanakan lebih awal dengan menyisir tanah dan digunakan untuk membumbun disamping itu pemberian pupuknya secara lengkap dan tepat waktu pemberiannya.                                                           
1. Pupuk dasar saat tanam ditutup organik.       
2. Susulan 1 pada umur sekitar 20 har i.                    
3. Susulan ke 2 pada umur sekitar 45 hari.

 Komponen utama dalam budidaya jagung yang sangat berpengaruh terhadap produksi adalah penggunaan Benih unggul bermutu dan pemberian pupuk yang tepat dosis jenis dan tepat waktu pemberiannya.
Kebutuhan jagung nasioanal saat ini cukup besar terutama untuk kebutuhan pakan ternak maka untuk mendukung program Pajale dengan tanam sistim TOT diharapkan dapat meningkatkan Indek Pertanaman terutama untuktanaman Jagung di daerah sawah tadah hujan karena dapt mempersingkat waktu pengolahan lahan dan dapat menghemat penggunaan air irigasi.
(ANAS IRIAWAN BP3K SECANG).

23.6.13

Penelitian Tanaman Pangan

Uji Coba Varietas
Labu Siam Hasil Uji
Pengujian Tekhnis


Uji varietas padi Mekongga dilaksanakan di desa Pare Kecamatan Secang



Sadapter
Oleh  Agus Joko Triyono
Sadapter adalah merupakan alat sadap Nira tanpa panjat setiap hari yang terbuat dari bahan anti korosif dan koagulan untuk menghindari terinfersinya gula.
Latar Belakang

  Gula kelapa yang berasal dari nira tanaman kelapa [Cocos nucifera. L] dan Gula aren yang berasal dari pohon aren atau inuou [Arenca pinnata] telah lama menjadi komoditas strategis yang merupakan pemanis sehat dari alam dengan rasa khas. Gula ini pemanfaatannya semakin lama semakin meluas selain intuk pemanis masakan akan tetapi menjadi pemanis campuran minuman kesehatan yang ber energi tinggi dan kini semakin besar permintaan produk olahan dari gula ini dari luar negeri, sebenarnya gula ini dalam produksinya tidak membutuhkan modal yang tinggi namun selama ini belum banyak analisis yang dilakukan
  Pengambilan nira ini masih harus dilakukan dengan memanjat setiap hari sehingga memiliki resiko yang tinggi bahkan kedepan pemanjat akan semakin sulit didapatkan. Rekayasa baru harus mulai dipikirkan dengan adanya kelemahan tersebut agar permintaan yang semakin tinggi akan gula tersebut akan dapat dipenuhi kuantitasnya dan kualitasnyapun semakin baik.
Dengan menggunakan bahan aluminium voil dan sejenisnya koagulasi bahan hasil sintesa tanaman akan dapat dihambat serta diminimalkan terjadinya oksidasi meskipun dengan permuka an yang luas

 Komparatif
Dengan Memanjat : 
1.Resiko kecelakaan tinggi

2.Tenaga panjat semakin langka karena resiko tinggi

3.Tidak terlalu banyak biaya tambahan apabila tidak buruhan sebaliknya bila tenaga buruhan menjadi sangat  tinggi

4.Biaya untuk sadapter akan menjadi pertimbangan
Dengan Sadapter :
 
1.Meminimalisir kecelakaan

2.Satu kali panjat pada potong dan pasang

3.Memerlukan biaya tambahan yaitu rangkaian peralatan

4.Biaya lebih rendah dan waktu lebih cepat namun resiko pencurian lebih tinggi

 
Pembahasan
Manggar adalah bakal batang tempat buah kelapa atau aren yang dapat  disadap

Sadapter adalah merupakan rangkaian alat untuk menyadap nira yang terbuat dari bahan sejenis aluminium yang dimasukkan kedalam manggar yang telah  dipotong bagian ujungnya kemudian dilubangi menggunakan pisau rincing dan tajam serta diusahakan pisau SS [stainlessteel]

Mengapa aluminium ataupun aluminium voil : karena bahan tersebut mampu mengendalikan suhu dan pada siang hari bahkan dapat meningkatkan suhu sekitar serta bahan tersebut tidak korosif.

 Bumbung adalah potongan bambu dimana bagian bawahnya terdapat ruas sehinggha dapat menampung cairan. Bahan ini dapat menyumpan nira dengan baik dan tidak mampu ditembus sinar matahari sehingga nira tidak akan terinfersi, slang yang digunakan untuk mengalirkan nira juga harus slang gelap yang tidak mudah ditembus sinar matahari


 
LAHAN PEKARANGAN 
Dengan Model Verticultur
Oleh : Ir. Agus Joko Triyono
Lahan pekarangan adalah lahan kering yang berada di sekitar rumah yang dibatasi dengan pagar/batas. Penataan pekarangan ditujukan untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya melalui pengelolaan lahan pekarangan secara intensif dengan tata letak sesuai dengan pemilihan komoditas dengan memperhitungkan intensitas cahaya matahari serta lamanya penyinaran didalam satu hari karena sifat tanaman ada 3 macam :

1.1. Short Day Plant

2.2. Medium Plant
3. Long Day Plant
 
TUJUAN PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN ANTARA LAIN:


Meningkatkan keterampilan keluarga dan masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan di perkotaan maupun pedesaan untuk budidaya tanaman pangan, buah, sayuran dan tanaman obat keluarga (toga), pemeliharaan ternak dan ikan, pengolahan hasil serta pengolahan limbah rumah tangga menjadi kompos.

Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan masyarakat secara lestari

Menambah keindahan dan kesehatan lingkungan, serta mempertahankan sumberdaya genetik lokal yang tersedia di setiap daerah.

Mengembangkan kegiatan ekonomi produktif keluarga dan menciptakan lingkungan hijau yang bersih dan sehat secara mandiri.
 
Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dari Pemanfaatan Lahan Pekarangan ini adalah berkembangnya kemampuan keluarga dan masyarakat secara ekonomi dan sosial, dalam memenuhi kebutuhan pangan dan gizi, menuju keluarga dan masyarakat yang mandiri dan sejahtera.
 
ISTILAH VERTICULTUR
sesuai dengan asal katanya dari bahasa Inggris, yaitu vertical dan culture, maka vertikultur adalah system budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat, baik indoor maupun outdoor. Sistem budidaya pertanian secara vertikal atau bertingkat ini merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk daerah lahan terbatas
 
Tanaman yang akan ditanam sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan memiliki nilai ekonomis tinggi, berumur pendek, dan berakar pendek. Tanaman sayuran yang sering dibudidayakan secara vertikultur antara lain selada, kangkung, bayam, pokcoy, caisim, kemangi, tomat, pare, kacang panjang, mentimun dan tanaman sayuran daun lainnya.
 
PEMBUATAN WADAH TANAM VERTIKULTUR

Contoh salah satu wadah tanam dibuat dari dua batang bambu yang masing-masing panjangnya 120 cm, dengan pembagian 100 cm untuk wadah tanam dan 20 cm sisanya untuk ditanam ke tanah. Pada setiap bambu akan dibuat lubang tanam sebanyak 10 buah. Bambu dipilih yang batangnya paling besar, lalu dipotong sesuai dengan ukuran yang ditetapkan. Semakin bagus kualitas bambu, semakin lama masa pemakaiannya. Di bagian 20 cm terdapat ruas yang nantinya akan menjadi ruas terakhir dihitung dari atas. Semua ruas bamboo kecuali yang terakhir dibobol dengan menggunakan linggis supaya keseluruhan ruang dalam bambu terbuka. Di bagian inilah nantinya media tanam ditempatkan. Untuk ruas terakhir tidak dibobol keseluruhan, melainkan hanya dibuat sejumlah lubang kecil dengan paku untuk sirkulasi air keluar wadah

Pembibitan
Untuk memperoleh bibit yang baik umumnya dilakukan penyemaian benih di tempat persemaian, kemudian dilakukan penyapihan (pembumbungan) sebelum ditanam di lapangan.
Tempat persemaian diberi naungan atap plastik transparan, dan atap menghadap ke timur.
• Media persemaian terdiri dari campuran tanah, kompos, dan sekam (1:1:1), diayak sehingga mendapatkan struktur tanah yang halus dan masukkan dalam plastik persemaian ukuran 6 x 10 cm.
Benih dimasukkan di tengah media persemaian kemudian ditutupi tipis tanah halus dan disiram. Lalu ditutupi lagi dengan daun pisang atau karung basah.
Setelah benih berkecambah (7-8 hari) tutup daun pisang atau karung dibuka.


Penyiraman dilakukan secukupnya tidak terlalu basah atau kering.

Setelah membentuk 2 helai daun (12-14 hari) bibit disemprot dengan insektisida berbahan aktif fipronil 50 gr/l, dosis penyemprotan 0,5 ml per liter

Persemaian juga disiangi dengan cara mencabut gulma yang tumbuh.

Bibit yang tampak terserang hama atau penyakit dibuang dan dimusnahkan.

Sebelum dipindah ke lapangan atau media tanam, dilakukan penguatan bibit dengan cara membiarkan bibit menerima langsung sinar matahari dan mengurangi penyiraman secara bertahap. Penguatan bibit dilakukan selama 7 hari.

Bibit siap ditanam setelah berumur 3-4 minggu. Bibit tersebut sudah membentuk 4-6 helai daun, dan tinggi 5-10 cm.
 
PENYIAPAN LAHAN BEDENGAN
 
UNTUK LAHAN PEKARANGAN 

  lahan diolah sedalam 30-40 cm sampai gembur, dibuat bedengan dengan lebar 1-1,2 m, tinggi 30 cm, jarak antar bedeng 30 cm. Dibuat garitan-garitan atau lubang tanam dengan jarak tanam (50-60 cm) x (40-50 cm).
  Komposisi media tanam  terdiri dari TANAH : KOMPOS :
 SEKAM/ARANG SEKAM 2:2:1.
  dengan perbandingan Penggunaan sekam bertujuan untuk memperbaiki drainase
sehingga air tidak tergenang dalam polybag akan tetapi akan tertahan secara baik,
 Tanah tidak mudah padat
 Polybag
 Polybag yang dipakai berukuran 35 cm x 35 cm yang telah diberi lubang kemudian 
meda diisi sebanyak ¾ dari volume polybag lalu disiram dan dibiarkan selama 5-7 hari 
agar media tanam lebih siap


Penanaman


Pemilihan waktu tanam sangat penting terutama berhubungan dengan ketersediaan air, curah hujan, temperatur, dan gangguan hama/penyakit.
Pada penanaman polybag dapat ditanam dua bibit.
Pada lahan bedengan waktu tanam yang baik pada awal musim hujan, Sebelum tanam, garitan-garitan yang telah disiapkan diberi pupuk kandang atau kompos, dengan cara dihamparkan pada garitan. Di atas pupuk kandang atau kompos diletakkan sebagian pupuk buatan, kemudian diaduk dengan tanah.
Bedengan kemudian disiram dengan air sampai kapasitas lapang (lembab tapi tidak becek).
Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari, satu-dua tanaman per lubang.

 
KEBERHASILAN pemanfaatan lahan pekarangan akan menambah keuntungan bagi pemilik lahan pekarangan, terutama didukung dengan pemilihan komoditas yang tepat dan pemeliharaan yang optimal. Pengetahuan pemilik lahan akan teknik budidaya akan berpengaruh terhadap pemeliharaan tanaman dan hasil produksi