1. Pelatihan Agribisnis Domba/Kambing GRATIIIIIIIS
Untuk belajar melalui internet silahkan buka
di DOMBA MAGELANG melalui GOOGLE milik kami
Untuk teknologi pakan Silahkan
buka di GOOGLE Teknologi Pakan yang sudah diunduh
oleg ribuan orang.
2. Silase Kering Untuk Sapi Pedanging
Seperti kita ketahui selama ini petani masih
melakukan budidaya yang apabila kita dekatkan dengan teknik beragribisnis masih
terdapat rentang yang sangat jauh, meskipun begitu peternak tersebut merasa
untung dengan pemeliharaan tersebut. Sebutan ternak sebagai “ROJO KOYO”
semenjak dahulu nampaknya memang tidak Ngoyoworo, ternak menjadi andalan
petani untuk berbagai keperluan yang membutuhkan biaya besar bahkan
petani dapat merencanakan kebutuhan besar secara jarak jauh dengan
mempersiapkan ternak sebagai alat untuk mencapai tujuan tersebut.
Masih banyak lagi bahan-bahan lain yang dapat dipergunakan seperti daun mahoni, daun rambutan, daun lamtoro, daun sengon, daun kaliandra, daun turi, daun nangka, daun jagung, daun ketela pohon, daun mindi, daun gamal, kulit kopi, kilut kopi coklat, kulit kacang tanah, kulit kedelai, kuliut kacang hijau, sisa tanaman seperti kacang panjang, kacang buncis, kacang hijau, susu kadaluarsa, bungkil kacang, bungkil kelapa sawit, bungkil kopra, tepung gaplek, bungkil klenteng atau biji kapas dan limbah- limbah pertanian lainnya atau bahan limbah pengolahan hasil pertanian yang tanpa bahan kimia.
Untuk pembibitan bahan yang
diperlukan adalah limbah pertanian yang mudah didapat dilingkungan kita seperti
Jerami, rumput, tebon jagung, legium dsb
2. Silase Kering Untuk Sapi Pedanging
3. Anakan Domba Silase
4. Silase Pakan Kambing
5. Budidaya Domba Silase
RISALAH PAKAN KOMPLIT PENGGEMUKAN DOMBA
Disusun Oleh Ir. AGUS JOKO TRIYONO
Pakan komplit fermentasi adalah
merupakan pakan yang terdiri dari berbagai macam bahan terutama bahan limbah
organik pertanian maupun rumput yang
difermentasi menggunakan “BIO
SILASE”.
Masalah pakan adalah merupakan masalah
utama bagi kebanyakan peternak secara bertahun-tahun sehingga menyebabkan
hambatan hambatan bagi peternak atau petani baik itu secara budidaya maupun
Agribisnis, kerugian secara bertahun-tahun tersebut dapat dirinci sebagai
berikut :
1. Keterbatasan
kwantitas budidaya
2. Sulitnya memperbaiki kualitas
3. Agribisnis menjadi tidak efektif dan efisien
4. Budidaya tidak memberikan keuntungan secara
Agribisnis
5. Budidaya terhambat oleh keadaan alam
6. Kesulitan dalam memanaged pasar
Mengapa mereka tidak
mengandalkan dari hasil pertanian lainnya…………..?
Dengan kepemilikan lahan yang semakin
sempit, semakin rusaknya ekosistem, semakin tingginya permintaan produk-produk
organik maka ternak akan menjadi produk Agribisnis yang semakin memberikan
keuntungan yang tinggi. Kebutuhan daging meningkat terus dari tahun ke tahun
dan limbah kotoran hewan belum dimanfaatkan secara baik dan benar.
Dengan kepemilikan ternak yang semakin
banyak maka ternak akan menjadi “ROJO DI ROJO KOYO”bagi petani, namun ironisnya
dengan adanya teknologi pakan seperti ini ternyata peternak yang bukan petani
asli lebih cepat dalam mengaksesnya, apa lagi para pensiunan dan calon
pensiunan.
Apakah keuntungan secara khusus dari
adanya pakan awetan komplit ini………..? adalah :
1. Meningkatnya daya guna limbah pertanian
2. Meningkatnya kapasitas pemeliharaan
3. Efisiensi waktu dan tenaga
4. Meningkatkan TDN dari limbah pertanian
5. Meningkatnya Viabilitas
6. Menyediakan pakan pada musim paceklik pakan
7. Meningkatkan kualitas ternak
8. Meningkatkan Palabilitas.
Pakan diakui sebagai pengaruh dominan
dalam produktifitan Kambing dan Domba, pakan pada umumnya terbagi ke dalan 2
kategori :
1. Pakan sebagai sumber Energi
2. Pakan sebagai sumber Protein
Pemberian pakan Domba/Kambing harus disesuaikan dengan tujuan
Agribisnis yaitu untuk Keindahan/kontes, Peranakan dan atau Penggemukan.
1. Pakan sebagai sumber energi
lebih cocok untuk kambing/domba kontes dan peranakan dimana
Kebutuhan adalah BK (Bahan Kering) 2,5 – 4
% PK (Protein Kasar) 9 – 12 % dan energi/TDN antara
55 – 65 %
sehingga pakan untuk kebutuhan ini harus kita sediakan secara tersendiri
dalam pakan
Fermentasi.
2. Pakan sebagai sumber
Protein adalah merupakan pakan yang banyak
mengandung protein,
Menurut Nuschati untuk penggemukan diperlukan pakan dengan BK
(Bahan Kering) 4,5%, PK
(Protein Kasar) 12 % dan TDN 55 %. Ini kita jadikan sebagai patokan
dalam pembuatan pakan komplit untuk penggemukan.
Mengenal Jenis Bahan untuk
Pakan Awet Fermentasi
Pada dasarnya semua jenis limbah
pertanian dapat digunakan untuk pakan kambing, domba kelinci dan atau ternak
lainnya setelah dilakukan proses awal seperti fermentasi ini, limbah pertanian
yang biasanya tidak disukai oleh ternak tersebut kita olah sedemikian rupa
sehingga ternak mau memakannya dan memenuhi kebutuhan akan gisinya.
Berikut kami sajikan
bahan-bahan yang dapat digunaka:
Jerami
Adalah sisa/limbah pertanian
yang berasal dari tanaman padi dimana selama ini tidak dapat digunakan untuk
pakan kambing, domba maupun kelinci. Dalam metode ini sudah mampu untuk
memecahkan permasalahan mengapa ternak tersebut tidak mau memakannya, dengan
memecahkan lignin, celullosa, pectin menjadi
senyawa lain seperti protein sederhana
akan meningkatkan daya cerna ternak. Jerami yang digunakan adalah jerami basah,
jerami kering maupun jerami amoniasi.
Rumput liar
Merupakan pakan yang paling
banyak dimanfaatkan peternak selama ini secara konfensional, rumput ini paling
murah mudah didapat akan tetapi pada musim-musim tertentu akan menjadi sulit
sehingga menjadi factor pemutus siklus budidaya bagi peternak dan tidak semua
jenis rumput dapat dimanfaatkan, akan tetapi dengan diolah menggunakan metode ini semua jenis rumput dapat
digunakan. Kelebihan populasi pada musim penghujan dapat dimanfaatkan untuk
pakan pada masa-masa sulit pakat sehingga siklus budidaya tidak akan terputus.
Selain rumput liar juga dapat mempergunakan rumput Gajah, rumput Setaria dsb.
Bekatul
Bekatul adalah limbah dalam
penggilingan gabah menjadi beras yang
kemudian menghasilkan bekatul dengan berbagai kualitas, dari berbagai kualitas
tersebut dapat depergunakan dalam pembuatan pakan ini. Fungsi dari bekatul ini
adalah untuk menambah nutrisi, memberikan stater untuk pertumbuhan bakteri dan
sebagai bahan pengisi.
Dedak jagung.
Pada daerah tertentu menggunakan
jagung sebagai makanan pokok sehingga menghasilkan dedak yang dapat
dimanfaatkan untuk bahan campuran pakan yang baik.
Ketela Pohon/Ubi Kayu
Bahan ini banyak mengandung
karbohidrat sehingga akan menjadi bahan penguat dalam proses fermentasi, akan
tetapi ketela pohon ini mengandung racun asam sianida (H Cn) yang juga bersifat disnutrien
sehingga racun ini lebih baik dibebaskan terlebih dahulu sebelum dipergunakan
selain itu kita sangat perlu untuk mengawetkan ketela pohon tersebut dalam
bentuk pasta karena ketela pohon tidak akan tahan lama dalam penyimpanan tanpa
perlakuan pendahuluan.
Mineral
Merupakan suplemen tambahan
yang berfungsi untuk penyempurnaan proses metabolisme zat pakan secara
keseluruhan didalam tubuh ternak dapat pula di tambahkan garam dapur akan
tetapi dalam jumlah kecil karena Na Cl dapat bersifat disinfektan bagi bakteri.
Ampas Tahu
Merupakan limbah dari pabrik
tahu yang masih banyak mengandung gisi dan akan ditingkatkan nilainya dalam
fermentasi
Ampas Sagu Aren
Adalah merupakan limbah dari
pabrik pengolahan sagu aren atau inoue,
ampas yang diambil adalah ampas yang halus.
Janggel/Tongkol Jagung
Merupakan limbah sertaan dari
jagung setelah dipipil, janggel ini harus dihancurkan terlebih dahulu.
Gergajian Kayu
Merupakan sisa dari
penggergajian kayu, yang perlu diingat bahwa gergajian tersebut jangan sisa
peggergajian glugu atau pohon kelapa
Tepung Jagung/Jagung Giling
Bahan ini terlalu mahal sehingga tidak wajib untuk ditambahkan
Tepung ikan
Bahan tambahan yang berfingsi
untuk meningkatkan nutrisi dan meningkatkan viabilitas serta daya rangsang
nafsu makan
Masih banyak lagi bahan-bahan lain yang dapat dipergunakan seperti daun mahoni, daun rambutan, daun lamtoro, daun sengon, daun kaliandra, daun turi, daun nangka, daun jagung, daun ketela pohon, daun mindi, daun gamal, kulit kopi, kilut kopi coklat, kulit kacang tanah, kulit kedelai, kuliut kacang hijau, sisa tanaman seperti kacang panjang, kacang buncis, kacang hijau, susu kadaluarsa, bungkil kacang, bungkil kelapa sawit, bungkil kopra, tepung gaplek, bungkil klenteng atau biji kapas dan limbah- limbah pertanian lainnya atau bahan limbah pengolahan hasil pertanian yang tanpa bahan kimia.
“BIO SILASE”
Bio silase merupakan bahan
utama dalam proses ini, bakteri an aerob ini yang akan bekerja dalam proses
fermentasi ini ditemukan dan dikembangkan oleh UP FMA Mangunsari Kec. Windusari
Kab. Magelang. Yang telah dipergunakan selama hampir 2 tahun oleh kalangan
sendiri dari berbagai daerah dan dalam proses perijinan untuk pemasaran secara
luas yang memakan kurun waktu tertentu. Bio Silase ini mengandung : Saccharomyces
cereviseae, Saccharomyces oriseae, Steptococcus lactis,
Tetes Tebu
Merupakan limbah dari pabri
gula yang mempunyai rasa dan aroma khas, tetes tebu ini merupakan gula invers
dengan mempunyai kandungan hampir mirip dengan gula pasir.
Manyon adalah merupakan
limbah pabrik tahu yang berupa cairan .
Air .
Air yang dipergunakan
hendaknya jangan air leding maupun air hujan, gunakan air dari sumber, sumur
atau air sungai
Macam-macam
Alat Fermentasi
1. Trench Silo : silo
berbentuk parit dengan bagian bawah lebih sempit dari bagian atas
2. Pench Silo
: silo non permanen yang merupakan sekat-sekat bamboo atau kayu
3. Tower Silo :
silo berbentuk menara terbuat dari baja, beton dilengkapi alat khusus
4. Pit Silu :
silo berupa sumur masuk ke dalam tanah
5. Box silo :
silo berbentuk kotak seperti box
6. Drum plastik : silo dengan menggunakan drum platik
bekas, alat ini paling banyak
Memberikan keuntungan, murah,
mudah, mempercepat siklus dan kuat.
Mengenal
Macam dan Jenis Pakan Awetan Komplit
Sesuai tujuan pakan Komplit
dibagi kedalam 3 macam :
1. Pakan untuk pembibitan
2. Pakan Pendongkrak
3. Pakan komplit untuk Penggemukan.
1. Pakan untuk Pembibitan
Jerami yang dapat digunakan adalah semua
jenis baik itu jerami basah, jerami kering maupun jerami yang sudah disimpan
lama akan lebih baik jerami yang sudah diamoniasi.
Jerami merupakan salah satu bahan yang
murah dan mudah didapat karena selama ini jerami belum banyak dimanfaatkan
bahkan di wilayah tertentu jerami menjadi masalah sehingga untuk membersihkan
atau menyingkirkannya harus membayar tenaga/upah kerja sehingga banyak juga
yang dibakar. Lain halnya untuk petani atau peternak disekitar Kec. Windusari
Kab. Magelang jerami sekarang sudah laku dijual.
Pengalahan
Jerami Untuk Pakan Domba Peranakan
Bahan
yang digunakan:
1. Jerami 89%
2. Ketela Pohon 5%
3. Bekatul 5%
4. Mineral 1%
5. Tepung ikan 0,5%
Penyiapan Fermentor “BIO
SILASE”
1. Ambil air 10 L tambahkan
kedalamnya 2 – 4 gelas tetes tebu dan 1 -2 liter manyon kemudian diaduk hingga rata
2. Tambahkan “BIO
SILASE” sebanyak 2 – 4 gelas diaduk
3. Tambahkan air hingga 20 L siap
digunakan untuk menyemprot bahan
|
Cara
Membutan Pakan
1. Cacah jerami atau bahan
lain semakin hancur akan semakin baik
2. Campurkan semua bahan
secara merata
3. Hamparkan kemudian
disemprot dengan fermentor hingga kadar air 25 – 40 %
4. Masukkan kedalam drum
plastik dan diinjak-injak hingga padat
5. Tutup rapat kemudian
simpan selama 7 hari
6.
Buka dan amati perubahan warna dan aroma, ciri – ciri pakan yang jadi adalah
warna kuning kecoklatan aroma harum
7.
Pakan ini siap untuk diberikan atau disimpan lagi untuk kebutuhan masa datang.
2. Pembuatan Pakan Pendongkrak
Pakan pendongkrak ini merupakan pakan
dengan ramuan bahan yang lengkap, pakan ini hanya digunakan pada cempe yang
kurang sehat atau terlalu kurus selama 15 hari sebelum dimasukkan ke dalam
kandang penggemukan, agar cempe sehat dengan pencernaan yang baik dengan nafsu makan yang tinggi.
Bahan – bahan :
1. Jerami/rumput/tebon : 30 %
2. Bekatul :
15 %
3. Ketela pohon :
15 %
4. Mineral : 1 %
5.Tepung ikan : 5 %
6. Tepung jagung/jagung giling :
5 %
7. Susu/tepung kedelai : 5 %
8. Ampastahu : 5 %
9. Garam dapur : 1 %
10. Tepung kacang hijau : 2 %
11. Janggel giling : 2 %
12. Ampas sagu : 5 %
13. Tepung kacang-kacangan :
5 %
14. limbah lainnya : 4 %
Cara Membutan Pakan
1. Cacah jerami atau bahan
lain semakin hancur akan semakin baik
2. Campurkan semua bahan
secara merata
3. Hamparkan kemudian
disemprot dengan fermentor hingga kadar air 25 – 40 %
4. Masukkan kedalam drum
plastik dan diinjak-injak hingga padat
5. Tutup rapat kemudian
simpan selama 7 hari
6.
Buka dan amati perubahan warna dan aroma, ciri – ciri pakan yang jadi adalah
warna kuning kecoklatan hingga abu-abu, aroma harum
7.
Pakan ini siap untuk diberikan atau disimpan lagi untuk kebutuhan masa datang.
3. Pembuatan Pakan Komplit
Pakan komplit fermentasi adalah
pakan yang terdiri dari berbagai macam bahan limbah pertanian maupun limbah
pengolahan hasil pertanian non kimia yang dilakukan fermentasi sehingga
meningkat fungsinya untuk penggemukan kambing/domba maupun ternak lainnya.
Pakan ini dapat
tahan dalam penyimpanan selama 1 tahun, dalam pembuatan pakan ini hendaknya
memperhatikan jenis-jenis potensi bahan yang ada disekitar (lokalita) sehingga
harga pakan menjadai murah.
Bahan – bahan :
1. Jerami/rumput/tebon : 40 %
atau 60 %
2. Bekatul :
15 %
3. Ketela pohon :
15 %
4. Mineral : 1-2 %
5.Tepung ikan : 2 %
6. Ampastahu : 5 %
7. Garam dapur : 1 %
8. Janggel/tongkol jagung giling : 5 %
9. Ampas sagu : 5 %
10. Gergajian kayu : 5 %
Cara
Membutan Pakan
1. Cacah jerami atau bahan
lain semakin hancur akan semakin baik
2. Campurkan semua bahan
secara merata
3. Hamparkan kemudian
disemprot dengan fermentor hingga kadar air 25 – 40 %
4. Masukkan kedalam drum
plastik dan diinjak-injak hingga padat
5. Tutup rapat kemudian
simpan selama 7 hari
6.
Buka dan amati perubahan warna dan aroma, ciri – ciri pakan yang jadi adalah
warna kuning kecoklatan hingga , aroma harum
7.
Pakan ini siap untuk diberikan atau disimpan lagi untuk kebutuhan masa datang.
SISTEM
PERKANDANGAN
Sistem
Management Kandang
Ala
Mangunsari
Oleh
: Ir. Agus Joko Triyono
KANDANG
PANGGUNG TERBUKA DIANTARA PERUMAHAN
KANDANG
PANGGUNG DIDALAM RUMAH
SISTEM PERKANDANGAN
Lokasi
Salah satu faktor penentu
keberhasilan beternak adalah lokasi. Untuk itu pemilihan lokasi menjadi
penting.
1.
Faktor lingkungan
dan Sumber
daya alam.
2.
Faktor sosial.
3.
Faktor ekonomi.
Faktor lingkungan dan sumber daya alam
yang sangat mendukung usaha domba diantaranya tempat luas, udara segar,
ketenangan sekeliling kandang, cukup sinar, dan yang tidak kalah penting adalah
ketersediaan sumber daya alam dalam hal ini pakan hijauan dan air.
Faktor
sosial, jangan memberikan kandang di tengah pemukiman karena
akan memunculkan protes masyarakat akibat bau limbah ternak dan pencemaran air, namun hal ini
dapat ditanggulangi dengan penggunaan “BIO SILASE” sehingga meminimalisir bau
kotoran.
Faktor
ekonomi, peternakan dekat dengan
pasar sehingga cepat penjualannya dan mengurangi biaya angkut.
Letak Kandang
-
Letak kandang
harus lebih tinggi daripada lingkungan sekitarnya, tidak lembab.
-
Pilih yang
memungkinkan sinar matahari dapat masuk dan sirkulasi udara lancar.
-
Letak kandang
terlindungi dari angin secara langsung.
Model Kandang
1.
Kandang berlantai
tanah atau lemprak
2.
Kandang panggung
Kelebihan
dan kelemahan model kandang:
1.
Kandang berlantai
tanah atau lemprak.
Kelebihan:
-
Biaya
pembuatannya lebih murah karena konstruksinya lebih sederhana.
-
Kemungkinan domba terperosok lebih kecil daripada kandang
panggung.
Kelemahan:
-
Tidak terdapat
penampungan kotoran sehingga kebersihan kandang kurang terjamin.
-
Lantai kandang
becek dan lembab sehingga mendorong pertumbuhan penyakit, parasit dan jamur
yang merugikan.
-
Kesehatan ternak
terganggu.
2.
Kandang Panggung
Kelebihan:
-
Kotoran padat dan
cair jatuh ke tempat penampungan sehingga kebersihan kandang terjamin.
-
Lantai kandang
tidak becek sehingga kelembaban kandang dapat diminimalisir.
-
Kesehatan ternak
terjamin.
Kelemahan:
-
Biaya pembuatan
mahal.
-
Kemungkinan
terperosok labih besar bagi ternak.
-
Apabila kurang
kuat konstruksinya resiko lebih besar.
Menurut bagian-bagian kandang
dibagi menjadi 3 macam yaitu :
1. Kandang Induk/Utama
Tempat
untuk domba keraman atau untuk digemukkan tempat ini digunakan untuk aktifitas
Makan, reproduksi, istirahat dan membuang kotoran. Ukuran kandang yang
ideal 160 cm X 150 cm untuk 4 ekor.
2.
Kandang Induk dan anakan
Merupakan kandang yang khusus untuk seekor
induk yang sedang menyusui anaknya sampai anak tersebut disapih. Ukuran yang
ideal 150 cm X 100 cm dan untuk anak domba diperlukan luas 75 cm X 100 cm.
kandang ini dipergunakan sampai umur
anakan 3 bulan.
3.
Bagian Kandang Pejantan
Khusus untuk domba pemacak, kandang ini
sebaiknya dibuat berjauhan dengan kandang lainnya akan tetapi tidak terlalu
jauh dengan domba betina dewasadan tidak berkelompok dengan ukuran 200 cm X 150
cm.
Memelihara ternak kambing/relatif mudah jika yang
dipelihara sedikit 2-3 ekor saja, cukup dengan kita umbar saja. Tetapi bila
kita memelihara dalam skala usaha besar/ekonomis maka perlu pengelola yang
sungguh-
sungguh dari semua aspek usaha, termasuk
di dalamnya management kandang. Kandang merupakan faktor penting yang ikut
menentukan keberhasilan usaha ternak secara komersial. Kandang yang tidak
memenuhi syarat akan cenderung merugikan ternak, pengelola dan lingkungan.
Untuk itu bagi peternak yang dalam usahanya skala
komersial hendaknya memperhatikan tentang kandang
yang baik untuk ternak, pengelola dan lingkungan. Salah satu kandang yang
dianjurkan adalah kandang panggung bagi ternak kambing/domba.
Tipe
kandang panggung merupakan kandang yang konstruksi lantainya dibuat seperti
panggung. Tipe kandang panggung ini memiliki kolong yang berfungsi untuk
menampung kotoran ternak. Kolong dibuat miring baik itu kedepan atau
kebelakang yang berfungsi untuk mengalirkan kencing ke penampungan serta
mempermudah pengambilan kotoran.
Alas kandang panggung sebaiknya terbuat dari kayu atau
bambu yang sudah diawetkan supaya tahan lapuk. Celah lantai panggung dibuat 2-3 cm agar
kotoran dapat jatuh ke bawah, tetapi kaki kambing/domba tidak
terperosok/ngejeblos. Kandang panggung
yang terawat baik akan membuat ternak terlihat bersih-bersih dan
sehat-sehat.
Dinding kandang yang rapat sebaiknya setinggi 60-80
cm, agar ternak terhindar dari angin
kencang, sedang di atas 80 cm dinding diberi celah, agar sinar matahari dapat
masuk bebas dalam kandang.
Tinggi panggung dari tanah 50 - 80 cm, tinggi ruang utama 2 m. Tempat pakan, alasnya
lebar 25 cm, lebar bagian atas 40-50 cm, tinggi/dalamnya tempat pakan 30 cm.
Tempat pakan dibuat rapat agar makanan tidak tercecer.
Lubang untuk masuk kepala ternak mencapai makanan
20-25 cm.