photo logo_zpsbce7a5db.jpg

23.6.13

Menerima Studi dan Pelatihan

1. Pelatihan Agribisnis Domba/Kambing GRATIIIIIIIS Untuk belajar melalui internet silahkan buka di DOMBA MAGELANG melalui GOOGLE milik kami Untuk teknologi pakan Silahkan buka di GOOGLE Teknologi Pakan yang sudah diunduh oleg ribuan orang.

Description: Photo 2053.jpg
2. Silase Kering Untuk Sapi Pedanging
3. Anakan Domba Silase
4. Silase Pakan Kambing
                                                       5. Budidaya Domba Silase







RISALAH PAKAN KOMPLIT PENGGEMUKAN DOMBA
Disusun Oleh  Ir. AGUS JOKO TRIYONO

       Pakan komplit fermentasi adalah merupakan pakan yang terdiri dari berbagai macam bahan terutama bahan limbah organik  pertanian maupun rumput yang difermentasi menggunakan       “BIO SILASE”.
       Masalah pakan adalah merupakan masalah utama bagi kebanyakan peternak secara bertahun-tahun sehingga menyebabkan hambatan hambatan bagi peternak atau petani baik itu secara budidaya maupun Agribisnis, kerugian secara bertahun-tahun tersebut dapat dirinci sebagai berikut :
                1. Keterbatasan  kwantitas budidaya
                2. Sulitnya memperbaiki kualitas
                3. Agribisnis menjadi tidak efektif dan efisien
                4. Budidaya tidak memberikan keuntungan secara Agribisnis
                5. Budidaya terhambat oleh keadaan alam
                6. Kesulitan dalam memanaged pasar
Description: Photo 2264.jpgDescription: Photo 2267.jpg
       Seperti kita ketahui selama ini petani masih melakukan budidaya yang apabila kita dekatkan dengan teknik beragribisnis masih terdapat rentang yang sangat jauh, meskipun begitu peternak tersebut merasa untung dengan pemeliharaan tersebut. Sebutan ternak sebagai “ROJO KOYO” semenjak dahulu nampaknya memang tidak Ngoyoworo, ternak menjadi andalan petani untuk berbagai keperluan yang membutuhkan biaya besar bahkan petani dapat merencanakan kebutuhan besar secara jarak jauh dengan mempersiapkan ternak sebagai alat untuk mencapai tujuan tersebut.
Mengapa mereka tidak mengandalkan dari hasil pertanian lainnya…………..?
       Dengan kepemilikan lahan yang semakin sempit, semakin rusaknya ekosistem, semakin tingginya permintaan produk-produk organik maka ternak akan menjadi produk Agribisnis yang semakin memberikan keuntungan yang tinggi. Kebutuhan daging meningkat terus dari tahun ke tahun dan limbah kotoran hewan belum dimanfaatkan secara baik dan benar.
       Dengan kepemilikan ternak yang semakin banyak maka ternak akan menjadi “ROJO DI ROJO KOYO”bagi petani, namun ironisnya dengan adanya teknologi pakan seperti ini ternyata peternak yang bukan petani asli lebih cepat dalam mengaksesnya, apa lagi para pensiunan dan calon pensiunan.
       Apakah keuntungan secara khusus dari adanya pakan awetan komplit ini………..? adalah :
                1. Meningkatnya daya guna limbah pertanian
                2. Meningkatnya kapasitas pemeliharaan
                3. Efisiensi waktu dan tenaga
                4. Meningkatkan TDN dari limbah pertanian
                5. Meningkatnya Viabilitas
                6. Menyediakan pakan pada musim paceklik pakan
                7. Meningkatkan kualitas ternak
                8. Meningkatkan Palabilitas.
       Pakan diakui sebagai pengaruh dominan dalam produktifitan Kambing dan Domba, pakan pada umumnya terbagi ke dalan 2 kategori :
                1. Pakan sebagai sumber Energi
                2. Pakan sebagai sumber Protein
Pemberian pakan  Domba/Kambing harus disesuaikan dengan tujuan Agribisnis yaitu untuk Keindahan/kontes, Peranakan dan atau Penggemukan.
1. Pakan sebagai sumber energi lebih cocok untuk kambing/domba kontes dan peranakan dimana    
    Kebutuhan adalah BK (Bahan Kering) 2,5 – 4 % PK (Protein Kasar) 9 – 12 % dan energi/TDN antara
    55 – 65 %  sehingga pakan untuk kebutuhan ini harus kita sediakan secara tersendiri dalam pakan
   Fermentasi.
2. Pakan sebagai sumber Protein  adalah merupakan pakan yang banyak mengandung protein,
   Menurut Nuschati  untuk penggemukan diperlukan pakan dengan BK (Bahan Kering) 4,5%, PK                                                                (Protein Kasar) 12 % dan TDN 55 %. Ini kita jadikan sebagai patokan dalam pembuatan pakan komplit untuk penggemukan.
Mengenal Jenis Bahan untuk Pakan Awet Fermentasi
       Pada dasarnya semua jenis limbah pertanian dapat digunakan untuk pakan kambing, domba kelinci dan atau ternak lainnya setelah dilakukan proses awal seperti fermentasi ini, limbah pertanian yang biasanya tidak disukai oleh ternak tersebut kita olah sedemikian rupa sehingga ternak mau memakannya dan memenuhi kebutuhan akan gisinya.
Berikut kami sajikan bahan-bahan yang dapat digunaka:
Jerami
Adalah sisa/limbah pertanian yang berasal dari tanaman padi dimana selama ini tidak dapat digunakan untuk pakan kambing, domba maupun kelinci. Dalam metode ini sudah mampu untuk memecahkan permasalahan mengapa ternak tersebut tidak mau memakannya, dengan memecahkan lignin, celullosa, pectin  menjadi senyawa lain seperti  protein sederhana akan meningkatkan daya cerna ternak. Jerami yang digunakan adalah jerami basah, jerami kering maupun jerami amoniasi.
Rumput liar
Merupakan pakan yang paling banyak dimanfaatkan peternak selama ini secara konfensional, rumput ini paling murah mudah didapat akan tetapi pada musim-musim tertentu akan menjadi sulit sehingga menjadi factor pemutus siklus budidaya bagi peternak dan tidak semua jenis rumput dapat dimanfaatkan, akan tetapi dengan diolah menggunakan  metode ini semua jenis rumput dapat digunakan. Kelebihan populasi pada musim penghujan dapat dimanfaatkan untuk pakan pada masa-masa sulit pakat sehingga siklus budidaya tidak akan terputus. Selain rumput liar juga dapat mempergunakan rumput Gajah, rumput Setaria dsb.
Bekatul
Bekatul adalah limbah dalam penggilingan gabah menjadi beras  yang kemudian menghasilkan bekatul dengan berbagai kualitas, dari berbagai kualitas tersebut dapat depergunakan dalam pembuatan pakan ini. Fungsi dari bekatul ini adalah untuk menambah nutrisi, memberikan stater untuk pertumbuhan bakteri dan sebagai bahan pengisi.


Dedak jagung.
Pada daerah tertentu menggunakan jagung sebagai makanan pokok sehingga menghasilkan dedak yang dapat dimanfaatkan untuk bahan campuran pakan yang baik.
Ketela Pohon/Ubi Kayu
Bahan ini banyak mengandung karbohidrat sehingga akan menjadi bahan penguat dalam proses fermentasi, akan tetapi ketela pohon ini mengandung racun asam sianida     (H Cn) yang juga bersifat disnutrien sehingga racun ini lebih baik dibebaskan terlebih dahulu sebelum dipergunakan selain itu kita sangat perlu untuk mengawetkan ketela pohon tersebut dalam bentuk pasta karena ketela pohon tidak akan tahan lama dalam penyimpanan tanpa perlakuan pendahuluan.
Mineral
Merupakan suplemen tambahan yang berfungsi untuk penyempurnaan proses metabolisme zat pakan secara keseluruhan didalam tubuh ternak dapat pula di tambahkan garam dapur akan tetapi dalam jumlah kecil karena Na Cl dapat bersifat disinfektan bagi bakteri.
Ampas Tahu
Merupakan limbah dari pabrik tahu yang masih banyak mengandung gisi dan akan ditingkatkan nilainya dalam fermentasi
Ampas  Sagu Aren
Adalah merupakan limbah dari pabrik pengolahan sagu aren  atau inoue, ampas yang diambil adalah ampas yang halus.

Janggel/Tongkol Jagung
Merupakan limbah sertaan dari jagung setelah dipipil, janggel ini harus dihancurkan terlebih dahulu.
Gergajian Kayu
Merupakan sisa dari penggergajian kayu, yang perlu diingat bahwa gergajian tersebut jangan sisa peggergajian glugu atau pohon kelapa
Tepung Jagung/Jagung Giling
 Bahan ini terlalu mahal sehingga tidak  wajib untuk ditambahkan
Tepung ikan
Bahan tambahan yang berfingsi untuk meningkatkan nutrisi dan meningkatkan viabilitas serta daya rangsang nafsu makan

Description: Photo 2053.jpg       Masih banyak lagi bahan-bahan lain yang dapat dipergunakan seperti daun mahoni, daun rambutan, daun lamtoro, daun sengon, daun kaliandra, daun turi, daun nangka, daun jagung, daun ketela pohon, daun mindi, daun gamal, kulit kopi, kilut kopi coklat, kulit kacang tanah, kulit kedelai, kuliut kacang hijau, sisa tanaman seperti kacang panjang, kacang buncis, kacang hijau, susu kadaluarsa, bungkil kacang, bungkil kelapa sawit, bungkil kopra, tepung gaplek, bungkil klenteng atau biji kapas dan limbah- limbah pertanian lainnya atau bahan limbah pengolahan hasil pertanian yang tanpa bahan kimia.
BIO SILASE
Bio silase merupakan bahan utama dalam proses ini, bakteri an aerob ini yang akan bekerja dalam proses fermentasi ini ditemukan dan dikembangkan oleh UP FMA Mangunsari Kec. Windusari Kab. Magelang. Yang telah dipergunakan selama hampir 2 tahun oleh kalangan sendiri dari berbagai daerah dan dalam proses perijinan untuk pemasaran secara luas yang memakan kurun waktu tertentu. Bio Silase ini mengandung : Saccharomyces cereviseae, Saccharomyces oriseae, Steptococcus lactis,
Tetes Tebu 
Merupakan limbah dari pabri gula yang mempunyai rasa dan aroma khas, tetes tebu ini merupakan gula invers dengan mempunyai kandungan hampir mirip dengan gula pasir.
Manyon adalah merupakan limbah pabrik tahu yang berupa cairan .
Air . 
Air yang dipergunakan hendaknya jangan air leding maupun air hujan, gunakan air dari sumber, sumur atau air sungai

Macam-macam Alat Fermentasi
                1. Trench Silo : silo berbentuk parit dengan bagian bawah lebih sempit dari bagian atas
                2. Pench Silo  : silo non permanen yang merupakan sekat-sekat bamboo atau kayu
                3. Tower Silo         : silo berbentuk menara terbuat dari baja, beton dilengkapi alat khusus
                4. Pit Silu                : silo berupa sumur masuk ke dalam tanah
                5. Box silo              : silo berbentuk kotak seperti box
               6. Drum plastik      : silo dengan menggunakan drum platik bekas, alat ini paling banyak    
                    Memberikan keuntungan, murah, mudah, mempercepat siklus dan kuat.
                   
Mengenal Macam dan Jenis Pakan Awetan Komplit
Sesuai tujuan pakan Komplit dibagi kedalam 3 macam :
                1. Pakan untuk pembibitan
                2. Pakan Pendongkrak
                3. Pakan komplit untuk Penggemukan.

1. Pakan untuk Pembibitan

             Untuk pembibitan bahan yang diperlukan adalah limbah pertanian yang mudah didapat dilingkungan kita seperti Jerami, rumput, tebon jagung, legium dsb
     Jerami yang dapat digunakan adalah semua jenis baik itu jerami basah, jerami kering maupun jerami yang sudah disimpan lama akan lebih baik jerami yang sudah diamoniasi.
     Jerami merupakan salah satu bahan yang murah dan mudah didapat karena selama ini jerami belum banyak dimanfaatkan bahkan di wilayah tertentu jerami menjadi masalah sehingga untuk membersihkan atau menyingkirkannya harus membayar tenaga/upah kerja sehingga banyak juga yang dibakar. Lain halnya untuk petani atau peternak disekitar Kec. Windusari Kab. Magelang jerami sekarang sudah laku dijual.
Pengalahan Jerami Untuk Pakan Domba Peranakan
Bahan yang digunakan:
      1. Jerami 89%
      2. Ketela Pohon 5%
      3. Bekatul 5%
4. Mineral  1%
5. Tepung ikan 0,5%
Penyiapan Fermentor “BIO SILASE”
               1. Ambil air 10 L tambahkan kedalamnya 2 – 4 gelas tetes tebu dan 1 -2 liter  manyon kemudian diaduk hingga rata
                2. Tambahkan “BIO  SILASE” sebanyak 2 – 4 gelas diaduk
Description: DSC09997.JPG              3. Tambahkan air hingga 20 L siap digunakan untuk menyemprot bahan














Fermentor “BIO SILASE”
 
 


Cara Membutan Pakan
                      1. Cacah jerami atau bahan lain semakin hancur akan semakin baik
                      2. Campurkan semua bahan secara merata
                      3. Hamparkan kemudian disemprot dengan fermentor hingga kadar air 25 – 40 %
                      4. Masukkan kedalam drum plastik dan diinjak-injak hingga padat
                      5. Tutup rapat kemudian simpan selama 7 hari
6. Buka dan amati perubahan warna dan aroma, ciri – ciri pakan yang jadi adalah warna   kuning kecoklatan aroma harum
7. Pakan ini siap untuk diberikan atau disimpan lagi untuk kebutuhan masa datang.
2. Pembuatan Pakan Pendongkrak
           Pakan pendongkrak ini merupakan pakan dengan ramuan bahan yang lengkap, pakan ini hanya digunakan pada cempe yang kurang sehat atau terlalu kurus selama 15 hari sebelum dimasukkan ke dalam kandang penggemukan, agar cempe sehat dengan pencernaan yang baik dengan  nafsu makan yang tinggi.
    Bahan – bahan :
                1. Jerami/rumput/tebon                     : 30 %
                2. Bekatul                                                              : 15 %
                3. Ketela pohon                                                    : 15 %
                4. Mineral                                                              :   1 %
                5.Tepung ikan                                                       :    5 %
                6. Tepung jagung/jagung giling                          :    5 %
                7.    Susu/tepung kedelai                    :    5 %
                8.    Ampastahu                                                     :    5 %
                9.    Garam dapur                                 :    1 %
                10. Tepung kacang hijau                                     :    2 %
                11. Janggel giling                                  :    2 %
                12. Ampas sagu                                                    :    5 %
                13. Tepung kacang-kacangan                             :    5 %
                14. limbah lainnya                                                :    4 %
   Cara Membutan Pakan
                      1. Cacah jerami atau bahan lain semakin hancur akan semakin baik
                      2. Campurkan semua bahan secara merata
                      3. Hamparkan kemudian disemprot dengan fermentor hingga kadar air 25 – 40 %
                      4. Masukkan kedalam drum plastik dan diinjak-injak hingga padat
                      5. Tutup rapat kemudian simpan selama 7 hari
6. Buka dan amati perubahan warna dan aroma, ciri – ciri pakan yang jadi adalah warna   kuning kecoklatan  hingga abu-abu, aroma harum
7. Pakan ini siap untuk diberikan atau disimpan lagi untuk kebutuhan masa datang.
3. Pembuatan Pakan Komplit
Description: Photo 1661.jpgDescription: Photo 1657.jpg
           Pakan komplit fermentasi adalah pakan yang terdiri dari berbagai macam bahan limbah pertanian maupun limbah pengolahan hasil pertanian non kimia yang dilakukan fermentasi sehingga meningkat fungsinya untuk penggemukan kambing/domba maupun ternak lainnya.
Pakan ini dapat tahan dalam penyimpanan selama 1 tahun, dalam pembuatan pakan ini hendaknya memperhatikan jenis-jenis potensi bahan yang ada disekitar (lokalita) sehingga harga pakan menjadai murah.
   Bahan – bahan :
                1. Jerami/rumput/tebon                     :  40 % atau 60 %
                2. Bekatul                                                              :  15 %
                3. Ketela pohon                                                    :  15 %
                4. Mineral                                                              :  1-2  %
                5.Tepung ikan                                                       :    2 %  
                6. Ampastahu                                                        :    5 %
                7. Garam dapur                                                    :    1 %
                8. Janggel/tongkol jagung giling                         :    5 %
                9. Ampas sagu                                                       :    5 %
                10. Gergajian kayu                                               :    5 %
      Cara Membutan Pakan
                      1. Cacah jerami atau bahan lain semakin hancur akan semakin baik
                      2. Campurkan semua bahan secara merata
                      3. Hamparkan kemudian disemprot dengan fermentor hingga kadar air 25 – 40 %
                      4. Masukkan kedalam drum plastik dan diinjak-injak hingga padat
                      5. Tutup rapat kemudian simpan selama 7 hari
6. Buka dan amati perubahan warna dan aroma, ciri – ciri pakan yang jadi adalah warna   kuning kecoklatan  hingga , aroma harum
7. Pakan ini siap untuk diberikan atau disimpan lagi untuk kebutuhan masa datang.





Description: Photo 2261.jpg













               
SISTEM PERKANDANGAN
Sistem Management Kandang
Ala Mangunsari
Oleh : Ir. Agus Joko Triyono
KANDANG PANGGUNG TERBUKA DIANTARA PERUMAHAN
Description: Photo 2253.jpg

KANDANG PANGGUNG DIDALAM RUMAH
Description: Photo 2261.jpg

SISTEM PERKANDANGAN

Lokasi
            Salah satu faktor penentu keberhasilan beternak adalah lokasi. Untuk itu pemilihan lokasi menjadi penting.
1.             Faktor lingkungan dan Sumber daya alam.
2.             Faktor sosial.
3.             Faktor ekonomi.
                                Faktor lingkungan dan sumber daya alam yang sangat mendukung usaha domba diantaranya tempat luas, udara segar, ketenangan sekeliling kandang, cukup sinar, dan yang tidak kalah penting adalah ketersediaan sumber daya alam dalam hal ini pakan hijauan dan air.
            Faktor sosial, jangan  memberikan kandang di tengah pemukiman karena akan memunculkan protes masyarakat akibat bau limbah ternak dan pencemaran air, namun hal ini dapat ditanggulangi dengan penggunaan “BIO SILASE” sehingga meminimalisir bau kotoran.
            Faktor ekonomi, peternakan dekat dengan pasar sehingga cepat penjualannya dan mengurangi biaya angkut.
Letak Kandang
-          Letak kandang harus lebih tinggi daripada lingkungan sekitarnya, tidak lembab.
-          Pilih yang memungkinkan sinar matahari dapat masuk dan sirkulasi udara lancar.
-          Letak kandang terlindungi dari angin secara langsung.
Model Kandang
1.       Kandang berlantai tanah atau lemprak
2.       Kandang panggung
                    Kelebihan dan kelemahan model kandang:
1.             Kandang berlantai tanah atau lemprak.
Kelebihan:
-          Biaya pembuatannya lebih murah karena konstruksinya lebih sederhana.
-          Kemungkinan domba terperosok lebih kecil daripada kandang panggung.
                                Kelemahan:
-          Tidak terdapat penampungan kotoran sehingga kebersihan kandang kurang terjamin.
-          Lantai kandang becek dan lembab sehingga mendorong pertumbuhan penyakit, parasit dan jamur yang merugikan.
-          Kesehatan ternak terganggu.

2.             Kandang Panggung
Kelebihan:
-          Kotoran padat dan cair jatuh ke tempat penampungan sehingga kebersihan kandang terjamin.
-          Lantai kandang tidak becek sehingga kelembaban kandang dapat diminimalisir.
-          Kesehatan ternak terjamin.
                                Kelemahan:
-          Biaya pembuatan mahal.
-          Kemungkinan terperosok labih besar bagi ternak.
-          Apabila kurang kuat konstruksinya resiko lebih besar.

Menurut bagian-bagian kandang dibagi menjadi 3 macam yaitu :
        1. Kandang Induk/Utama
              Tempat untuk domba keraman atau untuk digemukkan tempat ini digunakan untuk aktifitas
           Makan, reproduksi, istirahat dan membuang kotoran. Ukuran kandang yang ideal 160 cm X 150 cm untuk 4 ekor.
        2. Kandang Induk dan anakan
            Merupakan kandang yang khusus untuk seekor induk yang sedang menyusui anaknya sampai anak tersebut disapih. Ukuran yang ideal 150 cm X 100 cm dan untuk anak domba diperlukan luas 75 cm X 100 cm. kandang ini dipergunakan sampai umur  anakan 3 bulan.
        3. Bagian Kandang Pejantan
            Khusus untuk domba pemacak, kandang ini sebaiknya dibuat berjauhan dengan kandang lainnya akan tetapi tidak terlalu jauh dengan domba betina dewasadan tidak berkelompok dengan ukuran 200 cm X 150 cm.

Memelihara ternak kambing/relatif mudah jika yang dipelihara sedikit 2-3 ekor saja, cukup dengan kita umbar saja. Tetapi bila kita memelihara dalam skala usaha besar/ekonomis maka perlu pengelola yang sungguh- sungguh dari semua aspek usaha, termasuk di dalamnya management kandang. Kandang merupakan faktor penting yang ikut menentukan keberhasilan usaha ternak secara komersial. Kandang yang tidak memenuhi syarat akan cenderung merugikan ternak, pengelola dan lingkungan.

Untuk itu bagi peternak yang dalam usahanya skala komersial hendaknya memperhatikan tentang kandang yang baik untuk ternak, pengelola dan lingkungan. Salah satu kandang yang dianjurkan adalah kandang panggung bagi ternak kambing/domba.

                Tipe kandang panggung merupakan kandang yang konstruksi lantainya dibuat seperti panggung. Tipe kandang panggung ini memiliki kolong yang berfungsi untuk menampung kotoran ternak. Kolong dibuat miring baik itu kedepan atau kebelakang yang berfungsi untuk mengalirkan kencing ke penampungan serta mempermudah pengambilan kotoran.
Alas kandang panggung sebaiknya terbuat dari kayu atau bambu yang sudah diawetkan supaya tahan lapuk. Celah lantai panggung dibuat 2-3 cm agar kotoran dapat jatuh ke bawah, tetapi kaki kambing/domba tidak terperosok/ngejeblos. Kandang panggung  yang terawat baik akan membuat ternak terlihat bersih-bersih dan sehat-sehat.






 










Dinding kandang yang rapat sebaiknya setinggi 60-80 cm,  agar ternak terhindar dari angin kencang, sedang di atas 80 cm dinding diberi celah, agar sinar matahari dapat masuk bebas dalam kandang.
Tinggi panggung dari tanah 50 - 80 cm, tinggi ruang utama 2 m. Tempat pakan, alasnya lebar 25 cm, lebar bagian atas 40-50 cm, tinggi/dalamnya tempat pakan 30 cm. Tempat pakan dibuat rapat agar makanan tidak tercecer.
Lubang untuk masuk kepala ternak mencapai makanan 20-25 cm.


0 komentar:

Posting Komentar